Sabtu, 12 April 2014

Model Organisasi Kurikulum



a.      Subject-centered curriculum
Organisasi kurikulum ini terdiri atas berbagai mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, karena itu sering disebut isolated-subject curriculum atau subject-matter curriculum.
b.      Correlated curriculum
Mengingat subject-centered curriculum banyak memiliki kelemahan, maka diadakanlah upaya-upaya untuk memperbaiki, memodifikasi dan menyempurnakannya, antara lain mengorelasikan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain. Bentuk korelasi semacam ini disebut correlated curriculum.
c.       Broad field curriculum
Ada juga korelasi antara beberapa mata pelajaran (interdisipliner) yang lebih jauh sehingga tidak nampak lagi batas-batas mata pelajaran dalam satu rumpun. Korelasi semacam ini merupakan fusi antara beberapa mata pelajaran serumpun dan memiliki ciri-ciri yang sama. Organisasi kurikulum ini disebut dengan bidang studi (broad field).
d.      Integrated curriculum
Jenis organisasi kurikulum ini disusun berdasarkan analisis bidang kehidupan atau kegiatan utama manusia dalam masyarakat yang disebut social functions atau major areas of living, yang meliputi : perlindungan dan pelestarian hidup, kekayaan dan sumber alam; produksi barang dan jasa serta distribusinya; konsumsi benda dan jasa;  komunikasi dan transportasi benda dan manusia; rekreasi; ekspresi rasa keindahan; ekspreasi rasa keagamaan; pendidikan; perluasan kebebasan; integrasi kepribadian; dan penelitian.
e.       Core curriculum
Organisasi kurikulum ini bertitik tolak dari mata pelajaran tertentu sebagai core. Kurikulum inti (core curriculum) merupakan bagian dari kurikulum secara keseluruhan dan termasuk kurikulum terpadu. Alasannya adalah kurikulum inti menggunakan bahan dari segala disiplin ilmu atau mata pelajaran yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik, termasuk juga bahan dari lingkungan.
f.        Activity curriculum
Activity curriculum sering juga disebut experience curriculum. Organisasi kurikulum ini tidak memiliki struktur yang formal dan tidak dirancang sebelumnya. Isi kurikulum ditentukan berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik, sehingga wajar apabila kurikulum ini lebih menonjolkan kegiatan dan pengalaman peserta didik, walaupun dalam setiap kurikulum terdapat berbagai kegiatan dan pengalaman.

Untuk memahami materi ini lebih jauh, silahkan klik DISINI
Sumber :
Arifin, Zainal (2013) Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Cetakan Ke-3, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar