Kamis, 02 Mei 2013

perkembangan ujian nasional (1)



Ujian nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui BSNP mempunyai sejarah yang cukup panjang. Sampai dengan tahun 2000, pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional) telah menyelengarakan apa yang disebut dengan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS). Berbagai isyu dan kritikan dari masyarakat terus bermunculan silih berganti, diantaranya :
Pertama, bentuk soal objektif-pilihan ganda dianggap kurang dapat diyakini untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Kedua, hampir setiap kali penyelenggaraan EBTANAS terjadi kebocoran soal, sehingga hasilnya dianggap kurang objektif.
Ketiga, nilai EBTANAS murni merupakan satu-satunya alat seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, sehingga terkesan seolah-olah proses dan hasil belajar yang ditempuh oleh peserta didik selama enam tahun di SD/MI dan tiga tahun di SLTP hanya ditentukan oleh satu kali EBTANAS.
Keempat, penyelenggaraan EBTANAS memerlukan biaya yang sangat besar, tidak sebanding dengan manfaat hasil EBTANAS.